Cara Mendesain Laboratorium Sekolah / School laboratory design

Tanggung jawab sekolah yang besar dalam memasuki era globalisasi adalah mempersiapkan siswa untuk mengahadapi era globalisasi. Salah satu dari tantangan yang dihadapi oleh para siswa adalah menjadi siswa yang trampil dan memiliki ahlak mulia. Kemampuan berbicara dalam bahasa asing dan kemampuan mengoperasikan komputer merupakan dua kriteria utama yang pada umumnya diajukan sebagai syarat untuk memasuki lapangan kerja sekarang ini. Mengingat sekitar 20-30 % lulusan SMU di melanjutkan ke perguruan tinggi, dan dengan adanya komputer yang telah merambah di segala bidang kehidupan manusia, maka dibutuhkan suatu tanggung jawab yang besar terhadap system pendidikan kita.

Dalam menghadapi masalah ini beberapa sekolah swasta dan negeri yang telah mengambil langkah maju. Pada beberapa sekolah mereka telah membangun hubungan yang sangat erat dengan masyarakat setempat dan melakukan sebuah lompatan yaitu dengan mengundang para masyarakat penyumbang untuk membangun fasilitas dasar komputer.

Kesinambungan adalah faktor utama. Karena sekolah merupakan sebuah proses pendidikan sehingga diperlukan dukungan semua pihak. Biasanya ada enam masalah utama, yaitu ;

  • Anggaran untuk perawatan fasilitas awal tidak tersedia.
  • Pelatihan biasanya terlalu spesifik dan tidak berhubungan dengan kebutuhan di lapangan.
  • Tidak tersedianya karyawan untuk perawatan rutin dan pengembangannya.
  • Tidak tersedianya teknisi ahli, karena terlalu mahal
  • Materi / modul yang sesuai untuk mengajar tidak tersedia
  • Lemahnya kondisi kerja guru di lapangan mendorong bahwa mereka tidak dapat membagi waktu untuk mengembangkan materi mengajar secara kreatif. Sehingga terkadang beberapa guru hanya tahu mengajar untuk tidak tahu memperbaiki komputernya sendiri.

Yang terpenting adalah memiliki rencana, membuat pengaturan untuk melatih dan mempersiapkan karyawan anda, serta mulai untuk membicarakan masalah komputer tersebut. Penulis pernah mengajar kelas Internet hanya menggunakan satu komputer saja untuk 30 siswa.

Tata letak kurang mendukung sistem pembelajaran

(Non Creative Learning)

Tata letak laboratorium ini sangat umum, namun demikian dari sisi pembelajaran hal ini tidak mendukung semangat siswa.

  • Jarak pandang siswa sangat rendah (khususnya dari bagian belakang).
  • Gurunya tidak bisa lihat kegiatan seluruh siswa.
  • Jalan bagi guru untuk bekerja dengan siswa secara individual sangat sukar.
  • Pemasangan kabel sangat sukar dan perlu kabel di bawah lantai sehingga tidak mudah diubah.
  • Para siswa mudah sekali menabrak peralatan ketika masuk dan keluar ruangan.
  • Jika sala satu computer memerlukan perhatian atau perbaikan kecil akan mengganggu semua siswa.

Bentuk laboratorium diatas akan sedikit lebih baik jika :

Ø Guru yang mengajar menggunakan projector atau LCD.

Ø Letak meja komputer menggunakan, letak monitornya didalam meja. Sehingga siswa bisa langsung menulis di atas meja komputer.

Tata Letak yang lebih nyaman sistem pembelajaran (Creative Learning)

Tata letak laboratorium ini jauh lebih baik dari sisi pembelajaran.

  • Para siswa dapat berputar di kursi mereka dan jarak pandang cukup baik.
  • Guru dapat memantau kegiatan seluruh siswa selama belajar.
  • Jalan bagi guru untuk bekerja secara individual dengan siswa sangat bagus.
  • Pemasangan kable sangat mudah dan mudah pula di modifikasi.
  • Para siswa tak berhubungan dengan kabel (di belakang) dan dapat di andalkan.
  • Jika ada komputer yang memerlukan perhatihan (atau perbaikan kecil) siswa lain tak terganggu.
  • Jika memungkinkan ruang lab. cukup luas bagian tengahnya memungkinkan guru untuk mengajarkan prinsip-prinsip pada awal pelajaran atau untuk mengkaji kembali permasalahan yang dihadapi oleh siswa, jauh lebih lewes.

Post a Comment

Buat komentar anda